Dirgahayu HUT Pemkab Gresik & Hari Jadi Kota Gresik ke 521
Semoga Sukses Membangun Desa Menata Kota

Kamis, 28 Februari 2008

Ratusan Buruh Outsourcing Petro Unjukrasa

$UARAHATI Online, Gresik-Ratusan buruh perusahaan outsourcing PT Mekar Jaya Sakti(MJS),Kamis (28/2) menggelar unjur rasa di kantor perusahaan tersebut di kawasan perumahan GKB Randu Agung. Mereka memprotes rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap dua rekan mereka Bambang dan Gunawan, yang dinilai tidak mematuhi aturan sesuai peraturan menteri tenaga kerja (PMTK).

Sebagian besar pengunjukrasa mengaku selain bentuk aksi solidaritas, mereka khawatir akan bernasib serupa dengan dua rekannya tersebut. Apalagi dalam beberapa bulan terakhir order pekerjaan dari PT Petrokimia mulai sepi. ‘’Kita juga khawatir nasib kami juga akan sama, karena rupanya tinggal menunggu giliran saja kami di PHK,’’ ujar Agus salah seorang pengunjukrasa.Apalagi masa kerja keduanya sudah lebih dari 6 tahun tetapi masih diperlakukan sebagai buruh kontrak.
Selain menuntut pesangon untuk mereka sesuai PMTK, sekitar seratusan buruh berseragam atas coklat muda kombinasi bawah coklat tua tersebut mengharap PT Petrokimia Gresik yang memperkerjakan mereka di proyek las dan kontruksi di lingkungan pabrik Petro juga memberikan semacam pesangon atau tali asih.Perwakilan buruh kemudian diterima pimpinan PT MJS, Bambang, sedangkan rekan lainnya menunggu di luar kantor, sebagian duduk-duduk di taman tepi trotoar jalan Wahidin Sudiro Husodo, depan kantor MJS.

Sekitar 1 jam berunding, perwakilan buruh, antara lain Faisol dan Abu Salman mengaku keputusan manajemen yang hanya memberikan pesangon 60 persen dari gaji mereka direvisi menjadi 1 kali gaji.Setelah mendapatkan penjelasan dari wakil buruh, mereka membubarkan diri dengan tertib kembali ke tempat kerja masing-masing.
Dikonfirmasi terpisah, kepala biro humas Haryono, menyatakan permasalahan buruh dengan manajemen PT MJS murni permasalahan internal mereka. ‘’Kita ini kontrak pekerjaan dengan mereka, pekerjaan selasai ya sudah, bukan kontrak tenaga kerjanya,’’ kata Haryono. (siswoko)


Ridwan Hisyam saat jumpa pers dengan wartawan Gresik

$UARAHATI Online, Gresik
- Tatok sapaan akrab Ridwan Hisyam mantan Ketua Golkar Jatim ini siap all out dengan pasangannya Cagub dari PDIP Ir. Sutjipto. Partai boleh beda, tapi keduanya bersatu untuk memenangkan Pilgub Jatim. Dia mengaku akan mengerahkan segenap pengaruhnya di Kosgoro Jatim maupun kekuatan ormas lainnya seperti NU, Muhamadiyah serta lembaga soaial lainnya agar memberikan dukungan riil kepada Tatok.

"Saya akan menggunakan semua jaringan baik di level organisasi Kosgoro, ormas keagamaan, ulama maupun kekuatan lainnya.Pengalaman saya di bidang organisasi kemasyarakatan menjadi modal bersama Pak Tjipto untuk memimpinJawa Timur. Visi misi saya adalah ingin merubah perekonomian Jatim agar lebih baik supaya rakyat Jatim makmur dan sejahtera," janji rival berat Ketua DPD Golkar Soenarjo yang mencalonkan Cagub dari Partai berlambang pohon beringin itu. yan


Ridwan Hisyam Direstui JK Calonkan Wagub



PDIP Gresik Launching Pasangan Cagub-Cawagub

$UARAHATI Online, Gresik - Mantan Ketua DPD Golkar Jatim, H. Ridwan Hisyam direstui Ketua DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) untuk maju mencalonkan Wakil Gubernur (Wagub) Jatim mendampingi Calon Gubernur (Cagub) dari PDIP Ir. Sutjipto Sudjono.

"Saya sudah konsultasi kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Pak Jusuf Kalla, beliau setuju saya maju mencalonkan Cawagub mendampingi Pak Tjipto, tapi soal apakah pencalonan saya itu nantinya berpengaruh atau tidak di internal Golkar beliau menasehati bahwa pencalonan ini adalah hak setiap warga negara yang harus dihormati," kata Tatok sapaan akrab Ridwan Hisyam seusai memberikan pidato politik di acara pengenalan Cagub PDIP Ir. Sutjipto Sudjono dan Cawagub Ridwan Hisyam yang digelar DPC PDIP Gresik di gedung Graha Sarana Petrokimia Gresik, kemarin.

Dijelaskan alasan Tatok dirinya mau mendampingi Sutjipto dari PDIP itu dia melanjutkan antara dirinya dan Sutjipto adalah teman lama, satu alumnus dari ITS Surabaya dan juga pernah menjadi tim sukses pemenangan Capres Mega-Hasyim pada tahun 2004 lalu. Karena itu Tatok akan all out dalam Pilgub Jatim yang akan digelar pertengahan tahun 2008 ini, bahkan pihaknya siap menanggalkan jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim.

"Biar pencalonan saya nantinya tidak ruwet dan menimbulkan masalah di internal partai maka saya siap mundur dari jabatan sebagai anggota dewan," ujarnya dengan nada serius. Ketua Kosgoro Jatim ini menambahkan setelah ia direkomendasi DPP PDIP, dan mendapat restu Megawati Soekarno Putri mendampingi Sutjipto Soedjono sebagai Cawagub, maka Tatok siap
lakukan empat hal. Pertama, siap mendampingi Sutjito menjadi Cawagub maju pada Pilgub Jatim. Kedua, siap memenangkan pasangan Tjipto-Ridwan pada Pilgub 23 Juli 2008. Ketiga, siap memenangkan Pileg tahun 2009. Dan, keempat siap memenangkan Megawati Soekarno Putri pada Pilpres 2010 mendatang.

"Saya akan all out mewujudkan empat konsekuensi yang saya buat tersebut," imbuhnya seraya menegaskan ada lima misi yang akan dilakukan kalau dirinya terpilih pada Pilgub Jatim, yaitu mewujudkan Jatim menjadi provinsi yang sehat, sehat sosial, budaya dan politik, sehat pembangunan di lingkungan hidup, sehat ekonomi, dan sehat sumber daya manusia (SDM).

Sementara acara launching pengenalan Cagub Sutjipto-Cawagub Ridwan Hisyam yang digelar DPC PDIP Gresik itu tampak mendapat antusias dari ratusan kader dan simpatisan PDIP. Sayangnya pengenalan Cagub-Cawagub Jatim yang diusung PDIP itu hanya dihadiri Cawagub, H Ridwan Hisyam. Sementara itu, Cagub Sutjipto Soedjono, yang juga anggota DPR RI ini tidak hadir. Ia sedang diminta Ketua DPP PDIP, Megawati Soekarno Putri ikut menghadiri rapat pengesahan Rancangan UU Pemilu di DPR RI.

Pengenalan Cagub-Cawagub PDIP tersebut disambut antusias ribuan pengurus kader, dan simpatisan PDIP se Kabupaten Gresik. Mereka memakai baju merah sebagai lambang kebesaran partai berlogo banteng gemuk moncong putih dalam lingkaran tersebut. Juga hadir puluhan pengurus DPD PDIP Jawa Timur, dan anggota DPRD Jatim asal PDIP.

Ketua DPC PDIP Kabupaten Gresik, H Hadi Kusono dalam sambutannya mengatakan, PDIP akan all out memenangkan jago Cagub-Cawagub, Sutjipto Soedjono-Ridwan Hisyam yang diusung PDIP untuk memenagkan Pilgub pada 23 Juli 2008, mendatang. Untuk mewujudkannya, pengurus, kader, dan simpatisan diminta solid mendukung jago PDIP tersebut.

"Kami akan buktikan kalau PDIP Gresik solid mendukung Pak Tjipto-Ridwan pada Pilgub 23 Juli 2008 mendatang, "kata Kusono dengan nada berapi-api.  Dikatakan Kusono, pada Konfercab penjaringan kandidat Cagub PDIP untuk maju pada Pilgub 2008 yang diikuti 2 kandidat Sutjipjo Soedjono, dan Soekarwo tahun 2007 lalu, Konfercab tersebut Soekarwo unggul. Namun, semua keputusan untuk penentuan Cagub PDIP Jatim diserahkan sepenuhnya kepada DPP PDIP.

"DPP PDIP sudah putuskan berangkatkan Pak Tjipto sebagai Cagub. Untuk itu, kami kawal keputusan itu. Kami siap menangkan Tjipto-Ridwan," tegasnya. yan

Rabu, 27 Februari 2008

Tim Siluman Mulai Turun


untuk menilai kebersihan kantor dinas

$UARAHATI-news, Gresik - Seorang berpakaian dinas seragam coklat dari Dinas Lingkungan Hidup mulai turun ke lapangan untuk menilai kebersihan masing-masing dinas di lingkungan Pemkab Gresik, kemarin. Salah seorang dari tim itu tampak masuk keruang pimpinan untuk minta ijin. Dari pintu yang lain 4 orang membawa map dan seorang lagi dengan kamera ditangan sibuk menyisir, mencatat dan memotret berbagai temuan.

Setelah selesai barulah para perangkat kantor itu sadar bahwa baru saja kantornya dinilai kebersihannya oleh tim tersebut. Demikian sekilas gambaran dari tim penilai lomba kebersihan kantor dalam rangka HUT Pemkab Gresik ke 34 dan hari jadi kota Gresik yang ke 521. Rombongan tim penilai itu dipimpin Dra Suprapti dari Forum komunikasi Pekerja Masyarakat Gresik ini beranggotakan 4 orang masing-masing Solikin dari Unmuh Gresik, Nur Mufardah dari STIENU Gresik dan 2 orang yang lain dari Dinas Lingkungan Hidup dan Pertambangan Energi (LHPE) Gresik. Mulai hari ini Rabu (27/2) mereka akan masuk kebeberapa Dinas,
Badan, Kantor dan Bagian di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik.

“Sekitar 3 hari sejak hari ini, kami ditugaskan untuk menilai sebanyak 22 kantor yang ada di lingkungan pemerintah Kabupaten Gresik. Tidak ada pesan macam-macam, namun kami dibekali dengan beberapa kriteria yang katanya merujuk dari cara penilaian Adipura tingkat Nasional” ujar Suprapti didampingi Kabag Humas pemkab Gresik Drs. Mighfar Syukur, MM.

“Kami menyiapkan kamera untuk memfoto apa saja yang kiranya kurang atau yang kami nilai bagus. Hal ini sebagai bukti apabila nanti ada rasa ketidakpuasan dari apa yang kami hasilkan,” tambah Suprapti.

“Sampah ini sebaiknya tidak ditumpuk di halaman depan seperti ini, serta barang barang yang tidak terpakai bisa disimpan lebih rapi," lanjutnya menghimbau. Mendapat himbauan seperti itu salah seorang pimpinan salah satu kantor di kawasan Bunder ini mengangguk.

“Maaf bu, sampah ini belum sempat kami amankan, karena bak sampah yang baru kami buat belum kering. Kebetulan gudang penyimpanan kantor kami ada di luar, sedang barang-barang yang ada ini memang dalam taraf pembersihan, ternyata tim penilai sudah keburu datang," ujarnya mencoba beralasan.

Dari beberapa pemantauan pada penilaian tersebut masih banyak yang belum siap. Padahal lomba ini sudah kami sosialisasikan beberapa saat yang lalu. Poin pertama yang kami nilai adalah ruang terbuka hijau. Ternyata masih ada kantor yang belum memanfaatkan ruang terbukanya dengan menanam pohon penghijauan.

Sedang beberapa kriteria lain yaitu pengelolaan sampah, kebersihan kamar mandi, Mushollah, kantin, sanitasi dan saluran air, serta penataan parkir. Dari hasil ini akan diambil 3 kriteria masing-masing dengan predikat bersih, sedang dan kotor. Khusus untuk kantor dengan predikat kotor, maka pihak Pemkab Gresik akan memberikan bendera hitam. yan

Pengusaha Mengeluh Larangan Gubernur



$UARAHATI-news, Gresik-Sejumlah pengusaha kayu di Gresik mengeluhkan larangan Gubernur Propinsi Sulawesi dan Papua yang tidak membolehkan bahan baku kayu dikirim ke pulau Jawa. Pasalnya larangan itu menyebabkan pengusaha kesulitan mendapatkan bahan baku, sehingga mereka terpaksa mengurangi jumlah tenaga kerja karena produsen mereka mengalami penurunan drastis.

Kondisi tersebut diketahui setelah Ketua Komisi B DPRD Gresik, M.Hamim Mubham bersama Kepala Dinas Pendidikan Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab, Hari Sucipto melakukan sidak ke beberapa pabrik kayu di Kecamatan Kebomas, kemarin.

Direktur PT Eastwood Hari Busono mengatakan untuk bertahan saja saat ini sudah sulit karena kesulitan untuk mendapatkan pasokan bahan baku kayu, padahal biasanya pihaknya dengan mudah bisa mendatangkan kayu dari Kalimantan. Penyebabnya lantaran.

"Kami selama ini ambil kayu, seperti Ulin dari Sulawesi, Papua, dan daerah luar Jawa lain. Tapi, sekarang kayu tersebut tidak boleh keluar dari daerah asal karena ada larangan surat dari Gubernur," ujar Hari Busono.

Selain itu, lanjut Hari Busono kesulitan pengusaha mendapatkan bahan baku tersebut membuat produksi kayu olahan untuk pasar ekspor terus menurun, sehingga harus terpaksa mengurangi jumlah pekerja. "Kalau tidak ada bahan baku kayu kan tidak ada kerjaan sehingga banyak pabrik kayu mengurangi pekerja karena tidak ada yang dikerjakan," lanjutnya.

Sementara itu Komisi B DPRD Gresik dan Disperindag itu juga melakukan sidak pabrik kayu lainnya di Kecamatan Kebomas yaitu ke PT Inti Prospek Sentosa, jalan Mayjen Soengkono, Kebomas, PT Antamas Tekad Makmur, Kebomas, dan PT Dharma Satya Nusantra.

Wakil Ketua Komisi B, Djumanto mengusulkan pemerintahan daerah agar bekerjasama dengan pemerintah propinsi Papua dan Sulawesi. "Pemerintah daerah memang harus bekerjasama dengan dua propinsi itu agar pengusaha kayu di Gresik bisa dengan mudah mendapatkan bahan baku dari luar Jawa, sebab sulitnya mereka mendapatkan bahan baku ini telah berimbas pada karyawan. Jadi kalau masalah itu tidak segera diatasi maka berarti akan menambah jumlah pengangguran," terang Djumanto. yan



Selasa, 26 Februari 2008

PT Semen Bakal Digugat

PN Eksekusi Rumah Selamet Rp 1,7 M

$UARAHATI-news, Gresik- Pengadilan Negeri (PN) Gresik bakal mengeksekusi bangunan dan tanah milik H. Selamet (40) senilai Rp 1, 7 miliar di Jl. Amak Kasim. Untuk megamankan jalan eksekusi yang akan dilakukan besok (Rabu, 27/2), sebanyak 400 petugas, baik dari Polda, Polwitabes dan Satpol PP telah dikerahkan. Jika mendapat perlawanan, eksekusi itu tetap jalan. Sebab, batas toleransi yang diberikan PT. Semen Gresik (SG) selaku pemohon kepada H. Selamet, putra ketiga almrahum H. Ashari, sudah tidak bisa ditawar lagi.

"Karena itu, eksekusi tetap jalan meski mendapat perlawanan," kata Sudiwardono, SH Ketua Pengadilan Negeri Gresik, kemarin.

Sebelumnya, tepatnya pada 1995 eksekusi itu sudah dilakukan. Namun karena mendapat perlawanan, sehingga eksekusi itu gagal dilaksanakan. Selanjutnya, H. Selamet berjanji akan mengosongkan tanah itu paling lambat 2000. Dan itu dilakukan dihadapan notaris. Namun, faktanya hingga kini, tanah itu tidak diserahkan ke PT. Semen.

"Bahkan oleh anak-anaknya tanah itu malah didirikan bangunan," jelasnya. Atas kuasa hukum PT. Semen Gresik, Martin, mengajukan ke pengadilan untuk dilakuan eksekusi lanjutan. Obyek yang akan dieskeskusi itu kata Sudiwardono, selain tanah seluas 2500 meter juga 6 bangunan rumah, kecuali mushola yang tidak turut dieksekusi untuk kepentigan umum.

Dijelaskan mantan ketua PN Nganjuk ini, meski H. Selamet telah mengajukan peninjuan kembali (PK) atas putusan Mahkamah Agung (MA), namun itu tidak akan berpengaruh terhadap jalannya eksekusi. "Jadi PK itu tidak akan berpengaruh jalannya eksekusi. Apalagi PK itu sudah tiga kali diajukan dan ditolak," jelasnya.

Sementara itu, H. Selamet dikonfiemasi membenarkan eksekusi atas bangunan dan rumah miliknya yang akan dilakukan oleh petugas juru sita pengadilan itu. Ia berjanji tidak akan melakukan perlawanan atas
eksekusi itu.

"Saya tidak akan melakukan perlawanan. Saya akan melakukan perlawanan secara hukum," tegasnya.

Namun, jika sampai terjadi pengerusakan, direktur CV. Selamet yang bergerak dibidang Tenaga Bongkat Muat (TBM) ini akan menuntut balik PT. Semen Gresik. "Jika itu sampai terjadi, Semen akan saya tuntut. Bangunan rumah itu milik saya bukan milik Semen.Orang yang tidak punya rumah saja dapat ganti ribu, apalagi saya," ungkapnya.

Menurutnya, semua aset miliknya itu senilai sekitar Rp. 3 miliar lebih. Rumah mewah yang dibangunnya itu saja bahkan menelan dana sekitar Rp.1,7 M. Karena jika eksekusi itu sampai terjadi pengerusakan, akan melakukan perlawanan. Menurtnya, pengerusakan itu bukan persoalan hukum lagi, melainkan sudah Hak Asasi Manusia (HAM).

Alasan H. Selamet tidak segera mengosongkan tanah itu karena ia mepunyai bukti sendiri atas kepemilikan tanah itu. Ceritanya, tanah seluas 2.867 ha itu sebelumnya dibeli oleh ayahnya H. Ashari dari H. Marzuki yang hingga kini belum pernah dilakukan PPAT. Berdasarkan leter C pethok D No.104 tanah itu masih atas nama Marzuki.

"Terus tanah itu sebagian seluas 0,156 ha dibeli PT. Semen untuk jalan. Jadi bukan milik Semen," tegasnya. yan

Senin, 25 Februari 2008

Portal Desa Dihapus

$UARAHATI-news, Gresik- Portal yang ada di desa-desa bakal dihapus. Ini lantaran keberadaannya meresahkan masyarakat. Bahkan penghapusan portal itu diintruksikan langsung Bupati Gresik Robbach Ma'sum tertanggal 31 Januri 2008 lalu kepada semua camat di Gresik. "Untuk miningkatkan pendapatan asli desa (PAD) hendanya keberadaan dan fungsi portal jalan desa dtiadakan (tanpa ada portal)," tegas bupati dalam surat intruksinya itu.

Selain itu, Ketua Dewan Syuro DPC PKB Gresik itu juga melarang keras kendaraan melebihi tonase melewati atau melalui jalan desa dan jalan poros desa. Sementara, untuk pemeliharaan jalan itu dapat dianggarkan dari biaya Alokasi Dana Desa (ADD) yang diatur dalam Peraturan Desa (Perdes).

"Pak Bupati minta kepada semua kepala desa (kades) melalui camat masing-masing untuk segera menindaklanjuti isntruksi itu. Jika mash ada desa yang tetap memberlakukan portal, akan mendapat sanksi. Sebab, untuk pemiliharaan jalan desa itu sudah diangarkan dari ADD. Sehingga desa tidak boleh memberlakukan portal lagi," ujar Mighfar Syukur, Kabag Humas Pemkab Gresik, kemarin.

Keberadaan portal di kabupaten Gresik, terlebih di wilayah Gresik Selatan memang sudah cukup meresakan bagi pemilik kendaraan roda empat. Sepertinya tidak ada desa yang bebas dari portal. Setiap kendaran roda empat masuk, selalu dipungut biaya portal yang besarnya berbeda. Ada yang sekali masuk Rp. 1000, ada juga yang Rp. 2000. yan

 

blogger templates | Make Money Online